Festival Budaya Internasional Digelar FIB UGM
By Admin
SLEMAN - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Jogjakarta memperkuat
komitmennya untuk tidak hanya mempelajari budaya dari tradisi Indonesia.
Beragam budaya tradisi dari belahan dunia juga turut menjadi fokus pembelajaran
dan penelitian.
Hal ini diungkapkan Dr. Mohammad Yusuf, Ph.D dalam
Festival Kebudayaan International di Grha Sabha Pramana, Selasa (1/3/2016). FIB
tidak hanya fokus pada pengembangan budaya tradisi khususnya Jawa.
Festival Kebudayaan International diselenggarakan
dalam rangka Dies Natalis Ke-70 FIB UGM. FIB menampilkan ragam seni dari
beberapa negara. Mulai Jepang, Korea, India, Perancis dan beberapa negara
lainnya.
Kegiatan ini juga wujud implementasi dari moto
Jogja Istimewa. Jogjakarta saat ini telah dianggap sebagai kota yang subur akan
budaya. Tidak hanya budaya tradisi, namun juga budaya nusantara bahkan budaya
bangsa-bansga lainnya.
"Jogjakarta dipandang sebagai kota yang toleran
akan ragam budaya. Sehingga tumbuh subur bahkan membaur dengan budaya asli
Jogjakarta. Di sisi lain juga tempat berkumpulnya orang dengan latar belakang
berbeda,” ujar ketua Dies Natalis FIB ini.
Kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa asing yang
kuliah di UGM. Dia berharap kegiatan ini menjadi jembatan komunikasi
antar-budaya. Terutama terkait dalam pengkajian dan penelitian budaya.
Puncak dies akan ditutup Rapat Senat Terbuka di
Auditorium FIB UGM (3/3/2016). Pidato dies Refleksi Kebudayaan, Dari
Posmodernisme hingga Pseudosains disampaikan Dr. Daud Aris Tanudirdjo, M.A.
(mk)